LAPORAN
TETAP
PRAKTIKUM
EKOLOGI PERTANIAN
DAUR
KARBON
FERDY
OKTAVIYAN
05101007030
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Hubungan antara
produsen dan konsumen dalam kaitannya dengan sikluskarbon dan mutlak diperlukan
dalam suatu ekosistem untuk menjaga kestabilannya. Di lingkungan terbuka,
sangat sulit untuk menentukan faktor apa yang mempengaruhi hubungan tersebut
karena terdapat banyak faktor yang mempengaruinya. Dalam siklus karbon, atom
karbon terus mengalir dari produsen ke konsumen dalam bentuk molekul CO2 dan
karbohidrat, sedangkan energi foton matahari digunakan sebagai pemasok energi
yang utama. produsen memerlukanCO2 yang dihasilkan konsumen untuk melakukan
fotosintesis. Dari kegiatan fotosintesis tersebut, produsen dapat menyediakan
karbohidrat dan oksigen yangdiperlukan oleh konsumen untuk melangsungkan
kehidupannya
Dalam ekosistem
terdapat dua peristiwa yang tidak terhenti yaitu aliran energi dan aliran
materi. Aliran energi berasal dari sinar surya yang memasuki ekosistem. Energi
ini digunakan untuk proses fotosintesis tanaman hijau dan selanjutnya beredar
melalui ekosistem melalui rantai makanan. Sedangkan daur materi berlangsung
dari organisme hidup ke lingkungan abiotik baik tanah atau atmosfer dan kembali
lagi ke organisme hidup, sehingga keberadaan bahan-bahan di ekosistem dalam
keseimbangan dinamik.
Siklus karbon sendiri
memiliki arti yang luas. Dalam siklus karboncadangan di atmosfer adalah sangat
kecil jumlahnya jika dibandingklan dengan jumlah karbon yang ada didalam laut,
minyak bumi dan cadangan-cadangan lain di dalam kerak bumi. Kehilangan karbon
dalam aktifitas pertanian, misalnya karena penambahan karbon ke atmosfer lebih
banyak dari pada yang disebabkan karena yang diikat oleh tanaman-tanaman tidak
dapat menggantikan karbon yang dilepaskan dari tanah, terutama yang diakibatkan
karena seringnya pengolahan tanah. Penebangan hutan dapat melepaskan karbon
yang tersimpan dalam kayu,terutama apabila kayu tersebut segera terbakar, dan
kemudian diikuti oleh oksidasi humus jika lahan tersebut digunakan untuk
pengembangan daerahpertanian dan perkotaan
Proses daur karbon
pertama kali diusulkan pada tahun 1938 oleh fisikawan Hans Bethe. Menurut
beliau Siklus CNO (karbon-nitrogen-oksigen) atau daur karbon atau daur cc
(carbon cycle) adalah salah satu dari dua reaksi fusi yang mengubah hidrogen
menjadi helium di dalam inti bintang, reaksi lainnya adalah reaksi rantai
proton-proton. Reaksi rantai proton-proton terutama terjadi di dalam
bintang-bintang seukuran Matahari atau lebih kecil, namun reaksi pertama dari
rantai proton-proton yang melibatkan dua proton memiliki penampang nuklir
(cross section) yang kecil. Pada temperatur yang lebih tinggi bottleneck tersebut
dilalui dengan memanfaatkan atom-atom karbon sebagai katalis dalam reaksi.
Daur karbon juga dapat
diartikan sebagai rangkaian transformasi, karbon dioksida ditetapkan sebagai
karbon atau senyawa karbon dalam organisme-organisme hidup melalui fotosintesa
atau komosintesi, dibebaskan melalui respirasi dan atau kematian dan penguraian
organisme pengikat, yang digunakan oleh spesies heterofik, dan akhirnya
dikembalikan kepada keadaan asli untuk digunakan lagi. Daur karbon merupakan
bagian dari daur energi. Reaksi fotosintesis sangat esensial untuk daur karbon
maupun daur energi, melalui proses fotosintesis tersebut karbon dioksida
berhubungan dengan mahluk hidup. Melalui proses fotosintesisnya tumbuhan hijau
berperan dalam daur karbon, karbon diubah menjadi karbohidrat dengan bantuan
energi matahari dan pigmen klorofil. Reaksi tersebut biasanya terjadi
dihutan-hutan padang rumput dan juga dirumput laut dilautan. Dalam daur
karbon,karbon dioksida dibutuhkan tumbuhan yang kemudian akan dikonsumsi hewan,
ikan dan manusia untuk kebutuhan sel dan energi. Dalam bentuk karbon dioksida
dikembalikan kealam, bila hewan atau tumbuhan tersebut .mati akibat kerja
mikroorganisme karbon akan dikembalikan kebumi.
B. Tujuan
B. Tujuan
Tujuan
praktikum ini adalah untuk mempelajari hubungan antara produsen dan konsumen di
dalam ekosistem.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hubungan antara
produsen dan konsumen dalam kaitannya dengan sikluskarbon dan mutlak diperlukan
dalam suatu ekosistem untuk menjagakestabilannya. Di lingkungan terbuka, sangat
sulit untuk menentukan faktor apayang mempengaruhi hubungan tersebut karena
terdapat banyak faktor yangmempengaruinya. Dalam siklus karbon, atom karbon
terus mengalir dari produsenke konsumen dalam bentuk molekul CO2 dan
karbohidrat, sedangkan energi fotonmatahari digunakan sebagai pemasok energi
yang utama. produsen memerlukanCO2 yang dihasilkan konsumen untuk melakukan
fotosintesis. Dari kegiatanfotosintesis tersebut, produsen dapat menyediakan
karbohidrat dan oksigen yangdiperlukan oleh konsumen untuk melangsungkan
kehidupannya (Anshory, 1984).
Karbon adalah bahan
penyusun dasar semua senyawa organik. Pergerakanmelalui suatu ekosistem
berbarengan dengan pergerakan energi, melebihi zatkimia lain; karbohidrat
dihasilkan selama fotosintesis, dan CO2 dibebaskanbersama energi selama
respirasi. Dalam siklus karbon, proses timbal balik fotosintesis dan
respirasi seluler menyediakan suatu hubungan antara lingkunganatmosfer dan
lingkungan terestrial. Tumbuhan mendapatkan karbon, dalam bentuk CO2 dari
atmosfer melalui stomata daunnya dan menggabungkannya ke dalambahan organik
biomassanya sendiri melalui proses fotosintesis. Sejumlah bahanorganik tersebut
kemudian menjadi sumber karbon bagi konsumen. Respirasi olehsemua organisme
mengembalikan CO2 ke atmosfer (Campbell, 2004).
Hidrilla
sp. Adalah tanaman hijau yang hidup di air. Tumbuhan air sangat berpengaruh
terhsdsp zat-zat makanan untuk orgsnisme hidup. Tumbuhan juga memegang peranan
penting dalam transfor oksigen, karbon dioksida, dan gas-gas lain melalui badan
air dan dalam pertukaran gas-gas tersebut pada bidang persentuhan antara
air-atmosfir.(Rukaesih,2004).
Hymnea atau keong adalah
hewan dari kelas mollusca. Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas.
Tubuh hewan ini tripoblastik, Bilateral simetri, umumnya memiliki mantel yang
dapat menghasilkan bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut
berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur misalnya
kerang, tiram, siput sawah dan bekicot. Namun ada pula Mollusca yang tidak memiliki
cangkok, seperti cumi-cumi, sotong, gurita atau siput telanjang. Mollusca
memiliki struktur berotot yang disebut kaki yang bentuk dan fungsinya berbeda
untuk setiap kelasnya. Cangkok kerang ini terdiri dari dua belahan, sedangkan
cangkok siput berbentuk seperti kerucut yang melingkar. Perbedaan lainnya, kaki
siput tipis dan rata. Fungsinya adalah untuk berjalan dengan cara kontraksi
otot.
Karbon dapat dijumpai
dimana-mana. Karbon dapat dijumpai didalam atmosfer sebagai CO2 dalam jaringan
semua mahluk hidup dan terbesar dijumpai dalam batuan endapan serta bahan baker
fosil yang terdapat dalam perut bumi. Tumbuhan hijau dan hewan serta organisme
yang lain berperan aktif dalam kelangsungan siklus karbon. CO2 merupakan salah
satu komponen pokok untuk berlangsungnya fotosintesis. Dengan bantuan energi
cahaya maka CO2 merupakan salah satu komponen pokok untuk berlangsungnya
fotosintesis. Dengan bantuan energi cahaya maka CO2 dan H2O oleh tumbuhan hijau
akan diubah menjadi senyawa organik berupa glukosa (C6H12O6) dan Oksigen ( O2)
melalui reaksi yang disederhanakan sebagai berikut :
6 C O2 + 6 H2 O C6 H12 O6 = 6 O2
Oksigen dihasilkan
dalam fotosintesis tersebut akan dimanfaatkan oleh hewan dan organisme lain
untuk respirasi. Dari proses respirasi tersebut akan dihasilkan CO2H2O dan
energi melelui persamaan reaksi yang disederhanakan sebagai berikut :
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O +
Energi
CO2
yang dihasilkan dalam respirasi tersebut akan dilepas kembali ke lingkungan,
kemudian akan digunakan untuk fotosintesis tumbuhan hijau begitu seterusnya.
Dari kedua kegiatan tersebut tampak bahwa fotosintesis dan respirasi saling
bekerja sama untuk kelangsungan siklus karbon dan oksigen.
Sejumlah karbon untuk
sementara berada dalam jaringan tumbuhan atau hewan, tetapi karbon tersebut
akan kembali ke siklus setelah tumbuhan atau hewan tersebut mati kemudian
diuraikan oleh makhluk pengurai. Jika sisa-sisa bahan organik dari pembusukan
hewan dan tumbuhan tertimbuan dalam lapis tanah lebih dari 600 juta tahun maka
karbon dikandung akan keluar dari siklus karbon yang utama. Tetapi oleh panas
akan tekanan dalam lapis kerak bumi zat tersebut akan diubah menjadi bahn baker
fosil misalnya batubara, minyak bumi dan gas bumi. Jika bahan baker fosil
tersebut digunakan sebagai bahan bakar dalam berbagai industri maka karbon yang
dikandung akan dilepas kembali ke lingkungan dalam bentuk CO2 sebagai hasil
proses pembakaran. Selanjutnya CO2 tersebut akan digunakan kembali.
(Sasmita.D.W.1994)
Daur karbon merupakan
bagian dari daur energi. Reaksi fotosintesis sangat esensial untuk daur karbon
maupun daur energi, melalui proses fotosintesis tersebut,karbon maupun daur
energi, melalui proses fotosintesis tersebut karbondioksida hubungan sebagai
mahluk hidup. Melalui proses fotosintesisnya tumbuhan hijau berperan dalam
siklus karbon, karbon diubah menjadi karbondioksida kemudian diubah menjadi
karbohidrat dengan bantuan energi matahari dan pigmen klorofil (Muslimin.L.W.1996).
Karbon
tersimpan dalam bentuk molekul karbondioksida (C2) dan oksigen dalam betuk
molekul oksigen yaitu O2. Karbon diikiat oleh tanaman dalam proses fotosintesis
dan dihasilkan bahan organik. Bila bahan ini dioksidasikan akan menghasilkan
kembali karbondioksida. Dari proses fotosintesa diatas selain dihasilkan bahan
organik berupa karbohidrat juaga dihasilkan oksigen. Bahan organik hasil
fotosintesa berpindah ke herbivore dan pemangsa dan kembali ke cadangan melalui
respirasi dan kegiatan bakteri. Sisa bahan organik yang tidak dilapuk melalui
proses-proses geologicklainnya akan membentuk gambut, batu bara dan minyak
bumi. Gambut dan batu bara mengandung karbon terikat, besarnya kandungan
tergantung pada tingkat pelapukannya. Bahan tambang ini akan menghasilkan
karbon ke udara bebas setelah dibakar.(Jumin.H.B.1989).
BAB
III
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
A.
Waktu
dan Tempat
Pada praktikum ekologi
pertanian mengenai daur karbon, kami mengadakan pelaksanaan praktikum di
Laboratorium Ekologi jurusan budidaya pertanian
Fakultas pertanian universitas Sriwijaya Indralaya. Pelaksanaan praktikum
kami laksanakan pada hari kamis pukul 10.00 WIB, tanggal 7-13 April 2011.
B.
Bahan
dan Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini
adalah
1.
Gelas piala atau tabung selai yang
kosong,
2. Gelas
Plastik,
3. Plastic
4.
karet,
Bahan
yang digunakan pada praktikum ini adalah
1. Hydrilla
sp.
2. Lymnea
sp atau keong.,
3. Aquadest,
Air ,
4. Larutan
BTB (Brom Timol Blue)
C.
Cara
Kerja
Adapun
cara kerja pada praktikum daur ulang ini adal;ah sebagai berikut:
1. Disiapkan dua percobaan A dan B
masing-masing terdiri dari empat botol.
2. Ditandai setiap gelas piala
tersebut dengan A1, A2 , A3, A4 serta B1, B2, B3, B4
3. Diisi tiap tabung dengan 20 mm air darp permukaan tabung
4. ditambahkan 5 tetes brom timol
blue pada masing-masing botol
5.
Dimasukan ke dalam gelas piala A1 dan B1 masing-masing dengan dengan 50 gram Lymnea sp.
6.
Dimasukan 50 gram Lymnea atau keong sp.
dan 3 gram Hydrilla sp. Ke dalam gelas piala A2 dan B2 .
7.
Dimasukan pada A3 dan B3 dengan 3 gram Hydrilla sp. Dan pada gelas piala A4 dan
B4 dijadikan kontrol ( tidak dimasukan Lymnea sp.dan Hydrilla sp.)
8.
Ditutup gelas piala dengan menggunakan plastik putih bening dan karet hingga
rapat agar tidak tumpah ai nya.
9. Ditempatkan gelas piala A di
tempat terang dan B di tempat gelap.
10. Diamati setelah 24 jam
11.
setelah diamati, pindahkan gelas A ke temapat gelap dan B ke tempat terang dan
lakukan selama pengamatan dilakukan
12
. catatlah hasil pengamatan yang telah diamati.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Adapun
hasil pengamatan yang diperoleh dari praktikum daur karbon ini adalah sebagai
berikut :
Tanggal
|
Tabung
|
Perubahan Warna
|
Keadaan Hidup/Mati
|
||
Tempat Terang
|
Tempat Gelap
|
Hydrilla |
Keong |
||
07 April 2011
|
A1
|
Biru
|
-
|
-
|
Hidup
|
A2
|
Biru
|
-
|
Hidup
|
Hidup
|
|
A3
|
Biru
|
-
|
Hidup
|
-
|
|
A4
|
Biru
|
-
|
-
|
-
|
|
B1
|
-
|
Biru
|
-
|
Hidup
|
|
B2
|
-
|
Biru
|
-
|
Hidup
|
|
B3
|
-
|
Biru
|
Hidup
|
-
|
|
B4
|
-
|
Biru
|
Hidup
|
-
|
|
08 April 2011
|
A1
|
-
|
Biru
|
-
|
Mati
|
A2
|
-
|
Bening
|
Hidup
|
Hidup
|
|
A3
|
-
|
Biru
|
Hidup
|
-
|
|
A4
|
-
|
Biru
|
-
|
-
|
|
B1
|
Bening
|
-
|
Hidup
|
||
B2
|
Bening
|
-
|
Hidup
|
Hidup
|
|
B3
|
Bening
|
-
|
Hidup
|
-
|
|
B4
|
Biru
|
-
|
-
|
-
|
|
09 April 2011
|
A1
|
-
|
-
|
||
A2
|
-
|
||||
A3
|
-
|
-
|
|||
A4
|
-
|
-
|
-
|
||
B1
|
-
|
-
|
|||
B2
|
-
|
||||
B3
|
-
|
-
|
|||
B4
|
-
|
-
|
-
|
||
10 April 2011
|
A1
|
-
|
-
|
||
A2
|
-
|
||||
A3
|
-
|
-
|
|||
A4
|
-
|
-
|
-
|
||
B1
|
-
|
-
|
|||
B2
|
-
|
||||
B3
|
-
|
-
|
|||
B4
|
-
|
-
|
-
|
||
11 April 2011
|
A1
|
Keruh
|
-
|
-
|
Mati
|
A2
|
Agak Keruh
|
-
|
Lsyu
|
Mati
|
|
A3
|
Bening
|
-
|
Hidup
|
-
|
|
A4
|
Biru
|
-
|
-
|
||
B1
|
-
|
Keruh
|
-
|
Mati
|
|
B2
|
-
|
Agak Keruh
|
Layu
|
Hidup
|
|
B3
|
-
|
Bening
|
Hidup
|
-
|
|
B4
|
-
|
Biru
|
-
|
-
|
|
12 April 2011
|
A1
|
-
|
Keruh
|
-
|
Mati
|
A2
|
-
|
Keruh
|
Layu
|
Mati
|
|
A3
|
-
|
Bening
|
Agak Layu
|
-
|
|
A4
|
-
|
Bening
|
-
|
-
|
|
B1
|
Keruh
|
-
|
-
|
Mati
|
|
B2
|
Bening
|
-
|
Hidup
|
Mati
|
|
B3
|
Bening
|
-
|
Hidup
|
-
|
|
B4
|
Agak Keruh
|
-
|
-
|
-
|
|
13 April 2011
|
A1
|
Keruh
|
-
|
-
|
Mati
|
A2
|
Bening
|
-
|
Hidup
|
Hidup
|
|
A3
|
Bening
|
-
|
Hidup
|
-
|
|
A4
|
Biru
|
-
|
-
|
-
|
|
B1
|
-
|
Keruh
|
-
|
Hidup
|
|
B2
|
-
|
Keruh
|
Hidup
|
Hidup
|
|
B3
|
-
|
Bening
|
Hidup
|
-
|
|
B4
|
-
|
Biru
|
-
|
-
|
|
Pada praktikum kali ini
dilakukan pengamatan tentang daur karbon. praktikum ini dilakukan untuk
dilakukan untuk mempelajari daur biogeikimia pada ekosistem khususnya daur
karbon. Dimana pristiwa ini adalah kejadian yang terjadi terus menerus, yaitu
digunakan dan dihasilkan dan begitu selanjutnya.
Bahan yang digunakan
pada praktikum ini adalah Lymnea sp. (keong) dan hydrilla sp , BTB (Brom Timol
Blue), dan air serta aquadest. Penggunaan hewan dan tumbuhan ini dimaksudkan
untuk mengetahui peristiwa daur karbon. dimana terjadi proses fotosintesis yang
dilakukan oleh Hydrilla sp.yang menghasilkan O2, dimana O2 digunakan untuk
proses respirasi yang dilakukan oleh Lymnea sp. (keong) Penggunaan Lymnea
karena praktikum ini akan melihat peristiwa fotosintesis dalam air yang
merupakan tempat hidup dari Lymnea (keong), selain itu, ini dimungkinkan karena
Lymnea mempunyai cangkang, Cangkang berupa kalsium karbonat yang berasal dari
kombinasi Ca dan CO2. kalsium karbonat terbentuk karena proses fotosintesis
tumbuhan laut sehingga cangkang merupakan suatu bukti adanya daur karbon dan
ketika Lymnea itu mati, air dapat melarutkan kalsium karbonat,karena adanya CO2
yang terlarut. sedangkan penggunaan Hydrilla karena merupakan hewan air yang
kosmopolit atau ditemukan dimana-mana. Penggunaan BTB (Brom Timol Blue) sebagai
larutan indikator dari asam dan basa, terbentuknya warna kuning menunjukan
kalau larutan bersifat asam( kadar CO2 yang tinggi) dan berwarna biru bila
larutan bersifat basa( kadar O2 berlebih).
Alat yang digunakan
pada praktikum kali ini, salah satunya adalah water quality cheeker. Alat ini
digunakan untuk menentukan PH, sanilitas, konduktor dan turgiditas. Tapi pada
praktikum kali ini hanya menggunakan water quality cheeker untuk menentukan DO
(kadar oksigen) dalam larutan. Oksigen sering merupakan zat kunci dalam
menentukan jenis dan keberadaan kehidupan akuatik. Kekurangan oksigen beersifat
fatal bagi kebanyakan hewan akuatik seperti ikan, tetapi adanya oksigen juga
dapat menyebabkan kehidupan yang fatal bagi bakteri anaerob. Oleh karena itu
pengukuran terhadap konsentrasi oksigen terlarut(Dissolved oxygen, DO) penting
untuk menentukan sifat biologi suatu bahan air seperti sungai atau danau.
Percobaan pertama
adalah mengenai pertambahan CO2. digunakan 8 gelas piala, yaitu A1, B1, A2, B2,
A3, B3, A4 dan B4. Gelas piala A1 dan B1 diberi Lymnea dan air, A2 dan B2
diberi Lymnea, Hydrilla dan air, A3 dan B3 diberi Hydrilla dan air serta A4 dan
B4 digunakan sebagai kontrol atau menggunakan air saja. Gelas piala A di
tempatkan di tempat terang sedangkan yang B ditempatkan ditempat yang gelap. Gelas
piala ditutup dengan menggunakan plastik bening sehingga membatasi udara luar
tetapi dapat ditembus cahaya dengan baik.
Hasil dari gelas piala
A1 menunjukan bahwa kadar CO2 sangat tinggi. Hasil ini menunjukan bahwa Lymnea
(keong) melakukan proses respirasi. Respirasi adalah proses pemecahan glukosa
dengan menggunakan oksigen (O2) dan menghasilkan CO2 dan H2O serta energi.
Dimana Lymnea mengambil O2 dari air dan udara pada gelas piala. Hasil dari
gelas piala B1 menunjukan kadar CO2 yang cukup tinggi. Hal tersebut dikarenakan
adanya proses respirasi yang menghasilkan CO2. Tapi CO2 pada gelas piala
B1(tempat gelap) lebih rendah dari A1(tempat terang).
Hasil dari A2
menunjukan proses daur karbon. Daur karbon ini berlangsung secara terus menerus
tanpa henti. Dimana didalamnya tedapat proses panjang dan menggunakan waktu
yang lama. Daur dalam gelas piala ini melibatkan Hydrilla membutuhkan CO2 dalam
fotosintesis dan mengeluarkan O2. dimana O2 dibutuhkan oleh Lymnea dalam
respirasi yang menghasilkan CO2. selanjutnya CO2 yang dihasilkan digunakan oleh
tanaman untuk fotosintesis, dan begitu selanjutnya. CO2 pada tempat ini kecil
karena adanya hydrilla yang menggunakan untuk proses fotosintesis.
Hasil
dari gelas piala B2 menunjukan jumlah CO2 yang tinggi, hal ini dikarenakan pada
tempat gelap, tumbuhan tidak melakukan fotosintesis karena tidak adanya
matahari yang merupakan syarat dari fotosintesis Peristiwa yang terjadi pada
gelas piala A3 merupakan resksi fotosintesis, dimana terjadi pembentukan
oksigen melalui proses fotosintesis. Hasil dari B3 menghasilkan CO2. hal ini
dikarenakan tidak adanya cahaya yang digunakan untuk fotosintesis oleh
Hydrilla, sehingga Hydrilla melakukan respirasi yang menggunakan oksigen dan
menghasilkan karbon dioksida (CO2). Hasil dari gelas piala A4 dan hasil dari B4
yang berwarna biru dan tidak perjadi perubahan.
BAB V
KESIMPULAN DAN
SARAN
A.
Kesimpulan
Adapun
kesimpulan yang dapat kita peroleh dari praktikum daur ulang ini adalah
sebagai berikut:
1. Daur karbon
melibatkan produsen dan konsumen.
2. Daur karbon
meliputi fotosintesis dan respirasi
3.
Fotosintesis adalah proses pembentukan glukosa oleh tumbuhan dengan bantuan
CO2, H2O dan cahaya matahari. Respirasi adalah proses pemecahan glukosa dengan
menggunakan oksigen (O2) dan menghasilkan CO2 dan H2O serta energi.
4.
Tumbuhan sebagai produsen berperan sebagai penghasil O2 dari prosesfotosintesis
dan memerlukan CO2 dari respirasi hewan (konsumen) untuk menghasilkan
karbohidrat
5. Pada gelas
piala A1 menghasilkan CO2 terbesar
6.
Hewan mengkonsumsi karbohidrat dan O2 Dari tumbuhan untuk kehidupannya, dan
dari respirasinya menghasilkan CO2 untuk dimanfaatkan kembali oleh tumbuhan.
7.
Cahaya dibutuhkan pada saat fotosintesis dan pada keadaan gelap tumbuhan
melakukan respirasi
8. Adanya keterkaitan
antara keong (konsumen) dan Hydrilla (produsen) dalam kelangsungan hudupnya.
B.
Saran
Hubungan
antara produsen dan konsumen dalam kaitannya dengan sikluskarbon dan mutlak
diperlukan dalam suatu ekosistem untuk menjaga kestabilannya. Oleh sebab itu, jagalah
semua isi bumi ini dengan teratur biar tidak
terjadinya kerusakan yang fatal, yang akhirnya berakibat pada kita sendiri.
terjadinya kerusakan yang fatal, yang akhirnya berakibat pada kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad,
Rukaesih. 2004. Kimia Lingkungan.
Jakarta: Yogyakarta Andi
Anonim.2008.
Siklus Karbon. [online]. (http://id.wikipedia.org/wiki/siklus_karbon,
diakses tanggal 10 April 2011 pada jam 17.00
Anshory,
I. 1984.Biologi Umum Genesa Exact.
Bandung
Campbell,
N.A, Reece and Mitchell. 2004. Biologi Jilid 3 Edisi Kelima. Erlangga.Jakarta.
Jumin.H.B.1989.Ekologi
Tanaman.Rajawali Press: Jakarta.
Mollusca.2007.
Biomol. [online]. (http://www.e-dukasi.net/mol/mo-ful.phd?moid=78&fname=bio111_34.html,
diakses tanggal 13 April 2011.
Sasmita.W.D.1994.
Materi Pokok Biologi Umum. Deptdikbud: Jakarta.
Setyo, Leksono. 2007.
Ekologi. Malang: Bay0media Publishing
Trewartha,
G. T. dan L. H. Horn., 1995. Pengantar Iklim. Penerjemah Sri Andani. Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.
Wirakusumah, Sambas.2003. Dasar- Dasar Ekologi.
Jakarta: UI Press

Tidak ada komentar:
Posting Komentar