Welcome In My Blog

Selasa, 25 Oktober 2011

Laporan Agroklimatologi Tentang Suhu



LAPORAN PRAKTIKUM
AGROKLIMATOLOGI
SUHU







FERDY OKTAVIYAN
05101007030
















PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2011

I.               PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Suhu adalah tingkat kemampuan benda dalam memberi atau menerima panas. Suhu seringkali juga dinyatakan sebagai energi kinetis rata-rata suatu benda yang dinyatakan dalam derajat suhu. Suhu juga dinyatakan sebagai ukuran energi kinetik rata-rata dari pergerakkan molekul suatu benda. Suhu menunjukkan sangkar cuaca yang dipergunakan untuk pengamatan suhu. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan thermometer air raksa dan alkohol. Dengan  thermometer air raksa pengukuran dapat dilakukan dari suhu 35oC – 350o C, hasilnya adalah cukup bagus karena mengingat angka pengembangan air raksa pada tiap suhu lebih merata dari alkohol, sehingga untuk pengukuran suhu udara biasanya digunakan thermometer air raksa.
Pengaruh pemanasan global yang sering didengungkan tidak dapat dihindari dari wilayah Kalimantan Selatan khususnya daerah Banjarbaru. Sebagai stasiun klimatologi maka kegiatan observasi sampai dengan analisa data dari unsur-unsur iklim yang tercatat diharapkan dapat memberikan sedikit informasi mengenai kondisi perubahan klimatologis yang mungkin terjadi.
Suhu udara merupakan salah satu faktor yang perubahannya dapat dipengaruhi oleh banyak dan mempunyai pengaruh langsung terhadap tata kehidupan manusia atau mahluk hidup lainnya. Perubahan cuaca yang sering berubah dalam jangka pendek serta semakin sulit untuk diprediksi terkadang dikaitkan dengan perubahan siklus musiman yang juga semakin bergeser dari kebiasaannya serta banyaknya bencana alam semakin meyakinkan masyarakat bahwa telah terjadi perubahan besar.
Suhu udara merupakan dampak dari adanya radiasi panas matahari yan diterima oleh bumi pada siang hari serta radiasi balik yang dikeluarkan oleh bumi pada saat malam hari selama sehari semalam (24 jam), satu minggu, satu bulan, maupun satu tahun (12 bulan). Selama periode tersebut suhu udara mengalami perubahanperubahan yang disebut dengan variasi. Sedangkan suhu udara maksimum absolute adalah nilai tertinggi dari suhu udara yang terukur dengan alat thermometer. Pada daerah ekuator biasanya nilai suhu udara maksimum absolut terjadi beberapa saat setelah matahari melewati titik kulminasinya, yaitu sekitar pukul 14.00 waktu setempat.
Suhu udara maksimum maupun minimum absolut tercatat satu kali merupakan nilai tertinggi ataupun terendah dari suhu udara yang terjadi dalam periode 24 jam. Perubahan sudut datang sinar matahari yang berubah seiring peredarannya mengelilingi matahari menyebabkan terjadinya perbedaan harga suhu udara berbeda setiap bulannya, namun untuk daerah ekuator perbedaan tersebut tidak memiliki perbedaan besar terhadap harga rata-rata tahunannya.

B.       Tujuan
Dalam praktikum agroklimatologi mengenai suhu ini, memiliki tujuan yaitu untuk mengenal alat-alat yang digunakan dalam mengukur suhu. Selain itu untuk mengetahui cara dalam mengamati suhu serta menghitung suhu rata-rata di lapangan.
II.            TINJAUAN PUSTAKA
Suhu merupakan karakteristik yang dimiliki oleh suatu benda yang berhubungan dengan panas dan energi. Jika panas dialirkan pada suatu benda, maka suhu benda tersebut akan meningkat, sebaliknya suhu benda tersebut akan turun jika benda yang bersangkutan kehilangan panas. Akan tetepi, hubungan antara panas (energi) dengan suhu bukan merupakan suatu konstanta, karena besarnya peningkatan suhu akibat peneriman panas dalam jumlah tertentu yang dipengaruhi oleh daya tampung panas (heat capacity) yang dimiliki oleh benda penerimaan tersebut (Lakitan, 1994). 
Alat pengukur suhu secara umum disebut termometer. Alat-alat pengukur suhu tersebut harus terpasang pada tempet yang terlindung dari hujan, pengembunan, dan radiasi surya langsung. Satuan suhu umum dikenal ada empat macam yaitu: (1) Celcius, (2) Fahrenheit, (3) Reamur, (4) kelvin. (Handoko, 1994).
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu udara atau derajat panas disebut thermometer. Biasanya pengukur dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi simuka bumi adalah didaerah tropis (sekitar ekoator) dan makin ke kutub semakin dingin. Di lain pihak, pada waktu kita mendaki gunung, suhu udara terasa terasa dingin jika ketinggian semakin bertambah. Kita sudah mengetahui bahwa tiap kenaikan bertambah 100 meter maka suhu akan berkurang (turun) rata-rata 0,6 ˚C. Penurunan suhu semacam ini disebut gradient temperatur vertikal atau lapse rate. Pada udara kering, lapse rate adalah 1 ˚C  (Benyamin, 1997).
Suhu dipermukaan bumi makin rendah dengan bertambahnya lintang seperti halnya penurunan suhu menurut ketinggian. Bedanya, pada penyeberan suhu secara vertikal permukaan bumi merupakan sumber pemanas sehingga semakin tinggi tempat maka semakin rendah suhunya. Rata-rata penurunan suhu udara menurut ketinggian contohnya di Indonesia sekitar 5 ˚C – 6 ˚C tiap kenaikan 1000 meter. Karena kapasitas panas udara sangat rendah, suhu udara sangat pekat pada perubahan energi dipermukaan bumi. Diantara udara, tanah dan air, udara merupakan konduktor terburuk, sedangkan tanah merupakan konduktor terbaik (Handoko, 1994).
Angin dan suhu mempengaruhi jalan dan luasnya zat pencemaran udara. Dalam keadaan normal udara dekat permukaan tanah dihangatkan oleh panas yang dipancarkan dari tanah. Udara itu kemudian naik sambil membawa zat pencemar keatas kemudian dihembuskan oleh angin di udara bagian atas. Jika terjadi inversi suhu, udara yang hangat akan berada diatas udara dingin seperti suat loteng. Pada dasarnya suhu tinggi merangsang pembentukan Co dan O. Jika camporan ekuilibrim pada suhu tinggi tiba-tiba didinginkan, Co akan tetap berada didalam campuran yang telah didingankan tersebut karena dibutuhkan waktu yang lama untuk mencapai ekuilibrium yang baru pada suhu rendah (Kensaku, Kristanto, 2002)
Lama penyinaran surya adalah lamanya surya bersinar cerah sampai kepermukaan bumi dalam periode satu hari, diukur dalam jam. (WMO, 2006.) Halangan terhadap sinar matahari kepermukaan bumi terutama awan,aerosols dan kabut. Kecerahan dapat juga terganggu oleh benda-benda penyusun atmosfer lainnya. Lama penyinaran ditulis dalam satuan jam sampai nilai-nilai persepuluhan atau sering ditulis dalam nilai persen perhari.(Anonim, 2007)
Suhu dinyatakan sebagai derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan Skala tertentu dengan menggunakan termometer. Satuan Suhu yang biasa digunakan adalah derajat celcius, sedangkan di Inggris dan dibeberapa negara lainnya dinyatakan dengan derajat farenheit.  Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan lahan pangan, sandang, pangan, tambang dan tempat dilaksanakannya beberapa aktivitas (sunaryo 1998:32). Tanah terdiri atas hancuran batu-batuan. Sifat-sifat tanah bergantung pada besar kecilnya partikel-partikel yang merupakan komponen-komponen tanah tersebut. Tanah mengandung partikel-partikel mineral, sisa-sisa tanaman dan binatang, air, berbagai gas dan komposisi lainnya yang menjadikan tanah tersebut menjadi subur, yang menjamin berlangsungnya kehidupan berbagai makhluk di bumi.
Di bidang pertanian suhu udara yang perlu diketahui adalah suhu udara pada ketinggian rendah dan umumnya mengacu pada temperatur yang diukur di ruangan atau sangkar cuaca yang dipasang pada ketinggian 1,5 – 2,0 meter. Suhu seringkali juga diartikan sebagai energi kinetis rata-rata suatu benda. Satuan untuk suhu adalah derajat suhu yang umumnya dinyatakan dengan satuan derajat Celsius (°C) disamping tiga sistem skala lain, yaitu satuan Fahrenheit (F), satuan Reamur (R), dan satuan Kelvin (K).. Sistem Kelvin memiliki sistem skala yang sama dengan skala Celcius, tetapi berbeda pada dasar titik nolnya. Titik nol derajat Kelvin berada pada 273 skala dibawah nol derajat Celsius, sehingga: satuan derajat Kelvin = satuan derajat Celsius – 273 , atau t°K = t°FC– 273 Dalam skala Celsius, titik beku air adalah 0°C dan titik didihnya adalah 100°C, sedangkan pada skala Fahrenheit, titik beku air adaalah 32°F dan titik didihnya sama dengan 212°F, sehingga : t°C = 5/9 ( t°F – 32) (Gunawan Nawawi, Ir., MS, 2007).
Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah. Suhu tanah juga disebut intensitas panas dalam tanah dengan satuan derajat Celcius, derajat Fahrenheit, derajat Kelvin dan lain-lain. Tanah dapat dipandang sebagai campuran antara partikel, mineral dan organic dengan berbagai ukuran dan komposisi. Suhu tanah dapat di ukur dengan menggunakan alat yang dinamakan termometer tanah selubung logam. Suhu tanah ditentukan oleh panas matahari yang menyinari bumi. Intensitas panas tanah dipengaruhi oleh kedudukan permukaan yang menentukan besar sudut datang, letak digaris lintang utara dan selatan dan tinggi dari permukaan laut. Sejumlah sifat tanah juga menentukan suhu tanah antara lain intensitas warna tanah, komposisi, panasienis tanah, kemampuan dan kaar legas tanah. Salah satu fungsi tanah yang terpenting adalah tempat tumbuhnya tanaman. Akar tanaman dalam tanah menyerap kebutuhan utama tumbuhan yaitu air, nitrisi dan oksigen. Udara adalah kumpulan atau campuran gas, yang terbanyak adalah nitrogen dan oksigen. Oksigen sangat penting untuk mendukung kehidupan mahluk hidup dan memungkinkan terjadinya pembakaran bahan baker. Nitrogen merupakan penyubur tanaman. Bakteri menggunakan nitrogen dari udara untuk menyuburkan tanah. Udara juga melindungi bumi dari radiasi berbahaya yang berasal dari ruang angkasa.
Temperatur (suhu) adalah salah satu sifat tanah yang sangat penting secara langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan juga terhadap kelembapan, aerasi, stuktur, aktifitas mikroba, dan enzimetik, dekomposisi serasah atau sisa tanaman dan ketersidian hara-hara tanaman. Tenperatur tanah merupakan salah satu faktor tumbuh tanaman yang penting sebagaimana halnya air, udara dan unsur hara. Proses kehidupan bebijian, akar tanaman dan mikroba tanah secara langsung dipengaruhi oleh temperatur tanah  (Hanafiah, Kemas Ali, 2005).
Tentang suhu tanah pengaruhnya penting sekali pada kondisi tanah itu sendiri dan pertumbuhan tanaman. Pengukuran dari suhu tanah biasanya dilakukan pada kedalaman 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm, dan 100 cm. Faktor pengaruh suhu tanah yaitu faktor luar dan faktor dalam. Yang dimaksud dengan faktor luar yaitu radiasi matahari, awan, curah hujan, angin, kelembapan udara. Faktor dalamnya yaitu faktor tanah, struktur tanda, kadar iar tanah, kandungan bahan organik, dan warna tanah. Makin tinggi suhu maka semakin cepat pematangan pada tanaman  (Kartasapoetra, 2005).
Suhu tanah beraneka ragam dengan cara khas pada perhitungan harian dan musiman. Fluktasi terbesar dipermukaan tanah dan akan berkurang dengan bertambahnya kedalaman tanah. Kelembapan waktu musiman yang jelas terjadi, karena suhu tanah musiman lambat bantuk fluktasi suhu pada peralihan suhu diudara atau dibawah tanah yang lebih besar. Suhu total untuk semalam tanaman mungkin terjadi pada tengah hari. Dibawah 6 inch atau 15 inch terdapat variasi harian pada suhu tanah (Sostrodarsono, 2006).
III.         PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A.    Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari jum’at,  tanggal 27 mei 2011, pukul 17.00 wib – 18.00 wib, dan pada hari sabtu, tanggal 28 mei 2011, pukul 06.00 wib -12.00 wib di Agro Techno Park 1 daerah Gelumbang Sumatera Selatan.

B.     Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah pengukuran suhu adalah thermometer, tabel pengamatan dan alat-alat tulis.

C.    Cara Kerja
Cara kerja dalam praktikum kelembaban udara ini adalah sebagai berikut :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Termometer dipasang sehari sebelum pengamtan dilakukan, hal ini dilkukan agar data yang diperoleh pada saat pengamatan dapat akurat.
3. Pengamatan dilakukan secara berkala, setelah pengamatan awal dilakukan pengamtan selanjutnya dilakukan setelah 30 menit pengamtan pertama. Dan dilakukan secara terus-menerus sampai batas waktu yang telah ditentukan.
4. Thermometer maksimum menunjukkan suhu udara tertinggi .Dan thermometer minimum menunjukkan suhu udara minimum. Dan setelah pengamatan thermometer  dikembalikan ke  posisi indeks ke posisi aktual.

IV.         HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil
Berikut adalah tabel hasil pengamatan pada praktikum kelembaban udara:
Jam
Suhu
Suhu Rata-Rata
Maksimum
Minimum
17:00
31
26
28,5
17:30
34
26
30
18:00
34
26
30
06:00
34
24,5
29,25
06:30
34
25
29,5
07:00
34
25
29,5
07:30
34
25
29,5
08:00
34
25
29,5
08:30
34
25
29,5
09:00
34
25
29,5
09:30
34
25
29,5
10:00
34
25
29,5
10:30
34
25
29,5
11:00
34
25
29,5
11:30
34
25
29,5
12:00
34
25
29,5














B.     Pembahasan
Pada praktikum ini kami dari kelompok II mengambil sampel pengamatan suhu pada pukul 17.30 WIB, dan pukul 09.00 WIB, dan diperoleh hasilnya sebagai berikut suhu maksimum pada pukul 17.30          WIB 340 C, suhu minimum 260 C dengan suhu rata-yaitu 300C dan pada pukul 09.00 WIB didapati suhu maksimum sebesar 340 C, dan suhu minimum sebesar 250 C,dengan suhu rata-rata 29,50 C. Dari pengamatan tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan suhu yang didapati pada jam- jam tersebut hal ini disebabkan karena sudut datang sinar matahari terkecil terjadi pada pagi hari, sudut datangnya sinar matahari yaitu sudut yang dibentuk oleh sinar matahari dan suatu bidang di permukaan bumi. Semakin besar sudut datangnya sinar matahari, maka semakin tegak datangnya sinar sehingga suhu yang diterima bumi semakin tinggi. Sebaliknya, semakin kecil sudut datangnya sinar matahari, berarti semakin miring datangnya sinar dan suhu yang diterima bumi semakin rendah. Pada praktikum pengamatan suhu menggunakan jenis tertmometer maksimum dan minimum.
Dari  pengamatan secara keselurahan suhu, maka data suhu yang paling tinggi adalah suhu pada pengamatan pukul 17.30 dan pukul 18.00 yaitu suhu rata-ratanya sebesar 30 0 C dengan suhu maksimum 340 C dan suhu minimum sebesar 260 C. Adapun suhu rata-rata terendah yang didapat dalam pengamatan adalah pengamatan pada pukul 17.00 wib dengan suhu maksimum sebesar 310 C dan suhu minimum sebesar  260 C, dengan suhu rata-rata sebesar 28,5 0 C. Hal ini menunjukkan bahwa suhu dipengaruhi oleh datangnya sinar matahari. Sudut datang sinar matahari terkecil terjadi pada pagi dan sore hari, sedangkan sudut  sinar matahari terbesar pada waktu siang hari.
Suhu udara maksimum maupun minimum absolut tercatat satu kali merupakan nilai tertinggi ataupun terendah dari suhu udara yang terjadi dalam periode 24 jam. Perubahan sudut datang sinar matahari yang berubah seiring peredarannya mengelilingi matahari menyebabkan terjadinya perbedaan harga suhu udara berbeda setiap bulannya, namun untuk daerah ekuator perbedaan tersebut tidak memiliki perbedaan besar terhadap harga rata-rata tahunannya.
Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata – rata dari pergerakan molekul – molekul.  Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan benda tersebut, untuk memindahkan (transfer) panas ke benda – benda lain atau menerima panas dari benda – benda lain tersebut. Dalam sistem dua benda, benda yang kehilangan panas dikatakan benda yang bersuhu lebih tinggi.
Alat pengukur suhu disebut termometer. Termometer dibuat dengan mendasarkan sifat – sifat fisik dari suatu zat (bahan), misalnya pengembangan benda padat, benda cair, gas dan juga sifat merubahnya tahanan listrik terhadap suhu. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu – suhu yang tinggi disebut Pyrometer, misalnya Pyrometer radiasi, digunakan untuk mengukur suhu benda yang panas dan tidak perlu menempelkan alat tersebut pada benda yang diukur suhunya. Suhu tidak berdimensi sehingga untuk mengukur derajat suhu, pertama – tama ditentukan 2 titik tertentu yang disesuaikan dengan suatu sifat fisik suatu benda tertentu. Kemudian diantara dua buah titik yang telah di tentukan tersebut di bagi – bagi dalam skala – skala, yang menunjukan derajat – derajat suhu. Skala – skala tersebut merupakan pembagian suhu dan bukan satuan daripada suhu. Dengan demikian suhu 30°C tidak berarti 3 x 10°C, dan 10°C berarti skala derajat C ke sepuluh.
Perlu diketahui bahwa suhu udara antara daerah satu dengan daerah lain sangat berbeda. hal ini sangat dipengaruhi oleh hal-hal tersebut. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perbedaan suhu adalah sudut datangnya sinar matahari yaitu sudut datang sinar matahari terkecil terjadi pada pagi dan sore hari, sedangkan sudut terbesar pada waktu siang hari tepatnya pukul 12.00 siang. Sudut datangnya sinar matahari yaitu sudut yang dibentuk oleh sinar matahari dan suatu bidang di permukaan bumi. Semakin besar sudut datangnya sinar matahari, maka semakin tegak datangnya sinar sehingga suhu yang diterima bumi semakin tinggi dan sebaliknya. Lalu tinggi rendahnya tempat yang maksudnya Semakin tinggi kedudukan suatu tempat, temperatur udara di tempat tersebut akan semakin rendah, begitu juga sebaliknya semakin rendah kedudukan suatu tempat, temperatur udara akan semakin tinggi. Selain itu faktor, angin dan arus laut yang mempunyai pengaruh terhadap temperatur udara. Lalu, lamanya penyinaran matahari pada suatu tempat tergantung dari letak garis lintangnya. Semakin rendah letak garis lintangnya maka semakin lama daerah tersebut mendapatkan sinar matahari dan suhu udaranya semakin tinggi dan sebaliknya dan faktor awan, merupakan penghalang pancaran sinar matahari ke bumi. Jika suatu daerah terjadi awan (mendung) maka panas yang diterima bumi relatif sedikit, hal ini disebabkan sinar matahari tertutup oleh awan dan kemampuan awan menyerap panas matahari



V.            KESIMPULAN DAN SARAN
A.      Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dan berdasarkan pengamatan dalam praktikum agroklimatologi tentang suhu ini, maka didapatkan kesimpulan yaitu:
1.      Suhu tanah dipengaruhi oleh jumlah serapan radiasi matahari oleh permukaan  bumi.
2.      Setiap 30 menit atau setiap waktu suhu memiliki nilai yang berbeda-beda berdasarkan sinar matahari yang menyinari permukaan bumi dan keadaan iklim di suatu daerah,
3.      Suhu mencerminkan energi kinetik rata-rata dari gerakan molekul-molekul dan Panas berpindah dari tempat yang bersuhu lebih tinggi ke tempat yang bersuhu lebih rendah. Serta alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer.
4.      Tinggi rendahnya permukaan tanah mempengaruhi tingkatan suhunya.
5.      Jumlah aliran panas dalam tanah mempengaruhi suhu, suhu tanah berhubungan dengan udara dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
6.      Suhu udara dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal dan internal antara lain angin, awan, cahaya matahari dan kerapatan tanah

B.     Saran
Praktikum agroklimatologi ini merupakan praktikum yang membuat antusias para praktikan. Sehingga dalam praktikum mengenai suhu, sebaiknya para praktikan lebih ditertibkan agar semua praktikan bisa melihat dan mengamati thermometer serta dapat mengunjungi blog ferdy the boyz.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2007. Matahari dan Alam. Bina Aksara. Jakarta.

Benyamin, Lakitan. 1997. Klimatologi Dasar. Radja Grafindo Persada. Jakarta.

Gunawan Nawawi, Ir., MS. 2007. PENGANTAR KLIMATOLOGI       PERTANIAN  Dinas Pendidikan. Jakarta
Hanafiah, Kemas Ali. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. PT. Radja Grifindo Persada. Jakarta.
Handoko. 1994. Klimatologi Dasar. Pustaka Jaya. Bogor.
Kartasapoetra, ddk. 2005. Teknologi Konservasi Tanah. Rineka jaya. Jakarta.
Kristanto, Kensaku. 2002. Hidrologi Untuk Pertanian. PT. Pradya Paramita. Jakarta.
Lakitan B, 1994. Dasar-dasar Klimatologi. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta. 
Sosrodorsono. 2006. Variasi Tanah. Rineka Jaya. Bogor.
Sunaryo, 2008. Tanah Gambut dan Solusinya. Pustaka Ilmu. Tangerang.
WMO, 2006. Guide to Agricultural Meteorological Practises. WMO. No 134, TP 61. Sec. World Met. Org. Geneva, Switzerland

Tidak ada komentar:

Posting Komentar