LAPORAN
PRAKTIKUM
AGROKLIMATOLOGI
SUHU
FERDY OKTAVIYAN
05101007030
PROGRAM STUDI
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
INDRALAYA
2011
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Suhu adalah tingkat kemampuan benda
dalam memberi atau menerima panas. Suhu seringkali juga dinyatakan sebagai
energi kinetis rata-rata suatu benda yang dinyatakan dalam derajat suhu. Suhu
juga dinyatakan sebagai ukuran energi kinetik rata-rata dari pergerakkan
molekul suatu benda. Suhu menunjukkan sangkar cuaca yang dipergunakan untuk
pengamatan suhu. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan thermometer air raksa
dan alkohol. Dengan thermometer air raksa pengukuran dapat dilakukan
dari suhu 35oC – 350o C, hasilnya adalah cukup bagus
karena mengingat angka pengembangan air raksa pada tiap suhu lebih merata dari
alkohol, sehingga untuk pengukuran suhu udara biasanya digunakan thermometer
air raksa.
Pengaruh pemanasan global yang sering didengungkan
tidak dapat dihindari dari wilayah Kalimantan Selatan khususnya daerah
Banjarbaru. Sebagai stasiun klimatologi maka kegiatan observasi sampai dengan
analisa data dari unsur-unsur iklim yang tercatat diharapkan dapat memberikan
sedikit informasi mengenai kondisi perubahan klimatologis yang mungkin terjadi.
Suhu udara merupakan salah satu faktor yang
perubahannya dapat dipengaruhi oleh banyak dan mempunyai pengaruh langsung
terhadap tata kehidupan manusia atau mahluk hidup lainnya. Perubahan cuaca yang
sering berubah dalam jangka pendek serta semakin sulit untuk diprediksi
terkadang dikaitkan dengan perubahan siklus musiman yang juga semakin bergeser
dari kebiasaannya serta banyaknya bencana alam semakin meyakinkan masyarakat
bahwa telah terjadi perubahan besar.
Suhu udara merupakan dampak dari adanya radiasi panas
matahari yan diterima oleh bumi pada siang hari serta radiasi balik yang
dikeluarkan oleh bumi pada saat malam hari selama sehari semalam (24 jam), satu
minggu, satu bulan, maupun satu tahun (12 bulan). Selama periode tersebut suhu
udara mengalami perubahanperubahan yang disebut dengan variasi. Sedangkan suhu
udara maksimum absolute adalah nilai tertinggi dari suhu udara yang terukur
dengan alat thermometer. Pada daerah ekuator biasanya nilai suhu udara maksimum
absolut terjadi beberapa saat setelah matahari melewati titik kulminasinya,
yaitu sekitar pukul 14.00 waktu setempat.
Suhu udara maksimum maupun minimum absolut tercatat
satu kali merupakan nilai tertinggi ataupun terendah dari suhu udara yang
terjadi dalam periode 24 jam. Perubahan sudut datang sinar matahari yang
berubah seiring peredarannya mengelilingi matahari menyebabkan terjadinya
perbedaan harga suhu udara berbeda setiap bulannya, namun untuk daerah ekuator
perbedaan tersebut tidak memiliki perbedaan besar terhadap harga rata-rata tahunannya.
B.
Tujuan
Dalam praktikum agroklimatologi mengenai suhu ini,
memiliki tujuan yaitu untuk mengenal alat-alat yang digunakan dalam mengukur
suhu. Selain itu untuk mengetahui cara dalam mengamati suhu serta menghitung
suhu rata-rata di lapangan.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Suhu merupakan karakteristik yang
dimiliki oleh suatu benda yang berhubungan dengan panas dan energi. Jika panas
dialirkan pada suatu benda, maka suhu benda tersebut akan meningkat, sebaliknya
suhu benda tersebut akan turun jika benda yang bersangkutan kehilangan panas.
Akan tetepi, hubungan antara panas (energi) dengan suhu bukan merupakan suatu
konstanta, karena besarnya peningkatan suhu akibat peneriman panas dalam jumlah
tertentu yang dipengaruhi oleh daya tampung panas (heat capacity) yang dimiliki
oleh benda penerimaan tersebut (Lakitan, 1994).
Alat pengukur suhu secara umum
disebut termometer. Alat-alat pengukur suhu tersebut harus terpasang pada
tempet yang terlindung dari hujan, pengembunan, dan radiasi surya langsung.
Satuan suhu umum dikenal ada empat macam yaitu: (1) Celcius, (2) Fahrenheit,
(3) Reamur, (4) kelvin. (Handoko, 1994).
Suhu
udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu udara
atau derajat panas disebut thermometer. Biasanya pengukur dinyatakan dalam
skala Celcius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi simuka
bumi adalah didaerah tropis (sekitar ekoator) dan makin ke kutub semakin
dingin. Di lain pihak, pada waktu kita mendaki gunung, suhu udara terasa terasa
dingin jika ketinggian semakin bertambah. Kita sudah mengetahui bahwa tiap
kenaikan bertambah 100 meter maka suhu akan berkurang (turun) rata-rata 0,6
˚C. Penurunan suhu semacam ini disebut gradient temperatur vertikal atau lapse
rate. Pada udara kering, lapse rate adalah 1 ˚C (Benyamin, 1997).
Suhu dipermukaan bumi makin rendah
dengan bertambahnya lintang seperti halnya penurunan suhu menurut ketinggian.
Bedanya, pada penyeberan suhu secara vertikal permukaan bumi merupakan sumber
pemanas sehingga semakin tinggi tempat maka semakin rendah suhunya. Rata-rata
penurunan suhu udara menurut ketinggian contohnya di Indonesia sekitar 5 ˚C – 6
˚C tiap kenaikan 1000 meter. Karena kapasitas panas udara sangat rendah, suhu
udara sangat pekat pada perubahan energi dipermukaan bumi. Diantara udara,
tanah dan air, udara merupakan konduktor terburuk, sedangkan tanah merupakan
konduktor terbaik (Handoko, 1994).
Angin dan suhu mempengaruhi jalan dan
luasnya zat pencemaran udara. Dalam keadaan normal udara dekat permukaan tanah
dihangatkan oleh panas yang dipancarkan dari tanah. Udara itu kemudian naik
sambil membawa zat pencemar keatas kemudian dihembuskan oleh angin di udara
bagian atas. Jika terjadi inversi suhu, udara yang hangat akan berada diatas
udara dingin seperti suat loteng. Pada dasarnya suhu tinggi merangsang
pembentukan Co dan O. Jika camporan ekuilibrim pada suhu tinggi tiba-tiba
didinginkan, Co akan tetap berada didalam campuran yang telah didingankan tersebut
karena dibutuhkan waktu yang lama untuk mencapai ekuilibrium yang baru pada
suhu rendah (Kensaku, Kristanto, 2002)
Lama
penyinaran surya adalah lamanya surya bersinar cerah sampai kepermukaan bumi
dalam periode satu hari, diukur dalam jam. (WMO, 2006.) Halangan terhadap sinar
matahari kepermukaan bumi terutama awan,aerosols dan kabut. Kecerahan dapat
juga terganggu oleh benda-benda penyusun atmosfer lainnya. Lama penyinaran
ditulis dalam satuan jam sampai nilai-nilai persepuluhan atau sering ditulis
dalam nilai persen perhari.(Anonim, 2007)
Suhu
dinyatakan sebagai derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan Skala
tertentu dengan menggunakan termometer. Satuan Suhu yang biasa digunakan adalah
derajat celcius, sedangkan di Inggris dan dibeberapa negara lainnya dinyatakan
dengan derajat farenheit.
Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan lahan pangan, sandang,
pangan, tambang dan tempat dilaksanakannya beberapa aktivitas (sunaryo
1998:32). Tanah terdiri atas hancuran batu-batuan. Sifat-sifat tanah bergantung
pada besar kecilnya partikel-partikel yang merupakan komponen-komponen tanah
tersebut. Tanah mengandung partikel-partikel mineral, sisa-sisa tanaman dan
binatang, air, berbagai gas dan komposisi lainnya yang menjadikan tanah
tersebut menjadi subur, yang menjamin berlangsungnya kehidupan berbagai makhluk
di bumi.
Di
bidang pertanian suhu udara yang perlu diketahui adalah suhu udara pada
ketinggian rendah dan umumnya mengacu pada temperatur yang diukur di ruangan
atau sangkar cuaca yang dipasang pada ketinggian 1,5 – 2,0 meter. Suhu
seringkali juga diartikan sebagai energi kinetis rata-rata suatu benda. Satuan
untuk suhu adalah derajat suhu yang umumnya dinyatakan dengan satuan derajat
Celsius (°C) disamping tiga sistem skala lain, yaitu satuan Fahrenheit (F),
satuan Reamur (R), dan satuan Kelvin (K).. Sistem Kelvin memiliki sistem skala
yang sama dengan skala Celcius, tetapi berbeda pada dasar titik nolnya. Titik
nol derajat Kelvin berada pada 273 skala dibawah nol derajat Celsius, sehingga:
satuan derajat Kelvin = satuan derajat Celsius – 273 , atau t°K = t°FC– 273
Dalam skala Celsius, titik beku air adalah 0°C dan titik didihnya adalah 100°C,
sedangkan pada skala Fahrenheit, titik beku air adaalah 32°F dan titik didihnya
sama dengan 212°F, sehingga : t°C = 5/9 ( t°F – 32) (Gunawan Nawawi, Ir., MS,
2007).
Suhu
tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan kombinasi emisi
panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah. Suhu tanah juga disebut
intensitas panas dalam tanah dengan satuan derajat Celcius, derajat Fahrenheit,
derajat Kelvin dan lain-lain. Tanah dapat dipandang sebagai campuran antara
partikel, mineral dan organic dengan berbagai ukuran dan komposisi. Suhu tanah
dapat di ukur dengan menggunakan alat yang dinamakan termometer tanah selubung
logam. Suhu tanah ditentukan oleh panas matahari yang menyinari bumi.
Intensitas panas tanah dipengaruhi oleh kedudukan permukaan yang menentukan
besar sudut datang, letak digaris lintang utara dan selatan dan tinggi dari
permukaan laut. Sejumlah sifat tanah juga menentukan suhu tanah antara lain
intensitas warna tanah, komposisi, panasienis tanah, kemampuan dan kaar legas
tanah. Salah satu fungsi tanah yang terpenting adalah tempat tumbuhnya tanaman.
Akar tanaman dalam tanah menyerap kebutuhan utama tumbuhan yaitu air, nitrisi
dan oksigen. Udara adalah kumpulan atau campuran gas, yang terbanyak adalah
nitrogen dan oksigen. Oksigen sangat penting untuk mendukung kehidupan mahluk
hidup dan memungkinkan terjadinya pembakaran bahan baker. Nitrogen merupakan
penyubur tanaman. Bakteri menggunakan nitrogen dari udara untuk menyuburkan
tanah. Udara juga melindungi bumi dari radiasi berbahaya yang berasal dari
ruang angkasa.
Temperatur (suhu) adalah salah satu
sifat tanah yang sangat penting secara langsung mempengaruhi pertumbuhan
tanaman dan juga terhadap kelembapan, aerasi, stuktur, aktifitas mikroba, dan
enzimetik, dekomposisi serasah atau sisa tanaman dan ketersidian hara-hara
tanaman. Tenperatur tanah merupakan salah satu faktor tumbuh tanaman yang
penting sebagaimana halnya air, udara dan unsur hara. Proses kehidupan
bebijian, akar tanaman dan mikroba tanah secara langsung dipengaruhi oleh
temperatur tanah (Hanafiah, Kemas Ali, 2005).
Tentang suhu tanah pengaruhnya penting
sekali pada kondisi tanah itu sendiri dan pertumbuhan tanaman. Pengukuran dari
suhu tanah biasanya dilakukan pada kedalaman 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm, dan 100
cm. Faktor pengaruh suhu tanah yaitu faktor luar dan faktor dalam. Yang
dimaksud dengan faktor luar yaitu radiasi matahari, awan, curah hujan, angin,
kelembapan udara. Faktor dalamnya yaitu faktor tanah, struktur tanda, kadar iar
tanah, kandungan bahan organik, dan warna tanah. Makin tinggi suhu maka semakin
cepat pematangan pada tanaman (Kartasapoetra, 2005).
Suhu tanah beraneka ragam dengan cara
khas pada perhitungan harian dan musiman. Fluktasi terbesar dipermukaan tanah
dan akan berkurang dengan bertambahnya kedalaman tanah. Kelembapan waktu
musiman yang jelas terjadi, karena suhu tanah musiman lambat bantuk fluktasi
suhu pada peralihan suhu diudara atau dibawah tanah yang lebih besar. Suhu
total untuk semalam tanaman mungkin terjadi pada tengah hari. Dibawah 6 inch
atau 15 inch terdapat variasi harian pada suhu tanah (Sostrodarsono, 2006).
III.
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
A.
Waktu
dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan
pada hari jum’at, tanggal 27 mei 2011,
pukul 17.00 wib – 18.00 wib, dan pada hari sabtu, tanggal 28 mei 2011, pukul
06.00 wib -12.00 wib di Agro Techno Park 1 daerah Gelumbang Sumatera Selatan.
B.
Alat
dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah
pengukuran suhu adalah thermometer, tabel pengamatan dan alat-alat tulis.
C.
Cara
Kerja
Cara kerja dalam praktikum kelembaban udara ini adalah sebagai berikut :
1.
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2.
Termometer dipasang sehari sebelum pengamtan dilakukan, hal ini dilkukan agar
data yang diperoleh pada saat pengamatan dapat akurat.
3.
Pengamatan dilakukan secara berkala, setelah pengamatan awal
dilakukan pengamtan selanjutnya dilakukan setelah 30 menit pengamtan pertama.
Dan dilakukan secara terus-menerus sampai batas waktu yang telah ditentukan.
4.
Thermometer maksimum menunjukkan suhu udara tertinggi .Dan thermometer minimum
menunjukkan suhu udara minimum. Dan setelah pengamatan thermometer dikembalikan ke posisi indeks ke posisi aktual.
IV.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Berikut adalah tabel hasil pengamatan pada praktikum
kelembaban udara:
Jam
|
Suhu
|
Suhu Rata-Rata
|
|
Maksimum
|
Minimum
|
||
17:00
|
31
|
26
|
28,5
|
17:30
|
34
|
26
|
30
|
18:00
|
34
|
26
|
30
|
06:00
|
34
|
24,5
|
29,25
|
06:30
|
34
|
25
|
29,5
|
07:00
|
34
|
25
|
29,5
|
07:30
|
34
|
25
|
29,5
|
08:00
|
34
|
25
|
29,5
|
08:30
|
34
|
25
|
29,5
|
09:00
|
34
|
25
|
29,5
|
09:30
|
34
|
25
|
29,5
|
10:00
|
34
|
25
|
29,5
|
10:30
|
34
|
25
|
29,5
|
11:00
|
34
|
25
|
29,5
|
11:30
|
34
|
25
|
29,5
|
12:00
|
34
|
25
|
29,5
|
B. Pembahasan
Pada
praktikum ini kami dari kelompok II mengambil sampel pengamatan suhu pada pukul
17.30 WIB, dan pukul 09.00 WIB, dan diperoleh hasilnya sebagai berikut suhu
maksimum pada pukul 17.30 WIB 340
C, suhu minimum 260 C dengan suhu rata-yaitu 300C
dan pada pukul 09.00 WIB didapati suhu maksimum sebesar 340 C, dan
suhu minimum sebesar 250 C,dengan suhu rata-rata 29,50 C.
Dari pengamatan tersebut menunjukkan
bahwa tidak ada perbedaan suhu yang didapati pada jam- jam tersebut hal ini disebabkan
karena sudut datang sinar matahari terkecil terjadi pada pagi hari, sudut
datangnya sinar matahari yaitu sudut yang dibentuk oleh sinar matahari dan
suatu bidang di permukaan bumi. Semakin besar sudut datangnya sinar matahari,
maka semakin tegak datangnya sinar sehingga suhu yang diterima bumi semakin
tinggi. Sebaliknya, semakin kecil sudut datangnya sinar matahari, berarti
semakin miring datangnya sinar dan suhu yang diterima bumi semakin rendah. Pada
praktikum pengamatan suhu menggunakan jenis tertmometer maksimum dan minimum.
Dari
pengamatan secara keselurahan suhu, maka
data suhu yang paling tinggi adalah suhu pada pengamatan pukul 17.30 dan pukul
18.00 yaitu suhu rata-ratanya sebesar 30 0 C dengan suhu maksimum 340
C dan suhu minimum sebesar 260 C. Adapun suhu rata-rata terendah
yang didapat dalam pengamatan adalah pengamatan pada pukul 17.00 wib dengan
suhu maksimum sebesar 310 C dan suhu minimum sebesar 260 C, dengan suhu rata-rata
sebesar 28,5 0 C. Hal ini menunjukkan bahwa suhu dipengaruhi oleh
datangnya sinar matahari. Sudut datang sinar matahari terkecil terjadi pada
pagi dan sore hari, sedangkan sudut sinar matahari terbesar pada waktu siang hari.
Suhu udara maksimum maupun minimum absolut tercatat
satu kali merupakan nilai tertinggi ataupun terendah dari suhu udara yang
terjadi dalam periode 24 jam. Perubahan sudut datang sinar matahari yang
berubah seiring peredarannya mengelilingi matahari menyebabkan terjadinya
perbedaan harga suhu udara berbeda setiap bulannya, namun untuk daerah ekuator
perbedaan tersebut tidak memiliki perbedaan besar terhadap harga rata-rata
tahunannya.
Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata – rata dari
pergerakan molekul – molekul. Suhu suatu benda ialah keadaan yang
menentukan kemampuan benda tersebut, untuk memindahkan (transfer) panas ke
benda – benda lain atau menerima panas dari benda – benda lain tersebut. Dalam
sistem dua benda, benda yang kehilangan panas dikatakan benda yang bersuhu
lebih tinggi.
Alat pengukur suhu disebut termometer. Termometer dibuat
dengan mendasarkan sifat – sifat fisik dari suatu zat (bahan), misalnya
pengembangan benda padat, benda cair, gas dan juga sifat merubahnya tahanan
listrik terhadap suhu. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu – suhu yang
tinggi disebut Pyrometer, misalnya Pyrometer radiasi, digunakan untuk mengukur
suhu benda yang panas dan tidak perlu menempelkan alat tersebut pada benda yang
diukur suhunya. Suhu tidak berdimensi sehingga untuk mengukur derajat suhu,
pertama – tama ditentukan 2 titik tertentu yang disesuaikan dengan suatu sifat
fisik suatu benda tertentu. Kemudian diantara dua buah titik yang telah di
tentukan tersebut di bagi – bagi dalam skala – skala, yang menunjukan derajat –
derajat suhu. Skala – skala tersebut merupakan pembagian suhu dan bukan satuan
daripada suhu. Dengan demikian suhu 30°C tidak berarti 3 x 10°C, dan 10°C
berarti skala derajat C ke sepuluh.
Perlu diketahui bahwa
suhu udara antara daerah satu dengan daerah lain sangat berbeda. hal ini sangat
dipengaruhi oleh hal-hal tersebut. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya perbedaan suhu adalah sudut
datangnya sinar matahari yaitu sudut datang sinar matahari terkecil terjadi
pada pagi dan sore hari, sedangkan sudut terbesar pada waktu siang hari
tepatnya pukul 12.00 siang. Sudut datangnya sinar matahari yaitu sudut yang
dibentuk oleh sinar matahari dan suatu bidang di permukaan bumi. Semakin besar
sudut datangnya sinar matahari, maka semakin tegak datangnya sinar sehingga
suhu yang diterima bumi semakin tinggi dan sebaliknya. Lalu tinggi rendahnya tempat yang maksudnya Semakin
tinggi kedudukan suatu tempat, temperatur udara di tempat tersebut akan semakin
rendah, begitu juga sebaliknya semakin rendah kedudukan suatu tempat,
temperatur udara akan semakin tinggi. Selain itu faktor, angin dan arus laut yang mempunyai
pengaruh terhadap temperatur udara. Lalu, lamanya penyinaran matahari pada
suatu tempat tergantung dari letak garis lintangnya. Semakin rendah letak garis
lintangnya maka semakin lama daerah tersebut mendapatkan sinar matahari dan
suhu udaranya semakin tinggi dan sebaliknya dan faktor awan, merupakan
penghalang pancaran sinar matahari ke bumi. Jika suatu daerah terjadi awan
(mendung) maka panas yang diterima bumi relatif sedikit, hal ini disebabkan
sinar matahari tertutup oleh awan dan kemampuan awan menyerap panas matahari
V.
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dan berdasarkan
pengamatan dalam praktikum agroklimatologi tentang suhu ini, maka didapatkan kesimpulan
yaitu:
1.
Suhu tanah dipengaruhi oleh
jumlah serapan radiasi matahari oleh permukaan bumi.
2.
Setiap 30 menit atau setiap
waktu suhu memiliki nilai yang berbeda-beda berdasarkan sinar matahari yang
menyinari permukaan bumi dan keadaan iklim di suatu daerah,
3.
Suhu mencerminkan energi
kinetik rata-rata dari gerakan molekul-molekul dan Panas berpindah dari tempat
yang bersuhu lebih tinggi ke tempat yang bersuhu lebih rendah. Serta alat yang
digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer.
4.
Tinggi rendahnya permukaan
tanah mempengaruhi tingkatan suhunya.
5.
Jumlah aliran panas dalam
tanah mempengaruhi suhu, suhu tanah berhubungan dengan udara dan mempengaruhi
pertumbuhan tanaman.
6.
Suhu udara dipengaruhi oleh
faktor-faktor eksternal dan internal antara lain angin, awan, cahaya matahari
dan kerapatan tanah
B.
Saran
Praktikum agroklimatologi ini merupakan
praktikum yang membuat antusias para praktikan. Sehingga dalam praktikum
mengenai suhu, sebaiknya para praktikan lebih ditertibkan agar semua praktikan
bisa melihat dan mengamati thermometer serta dapat mengunjungi blog ferdy the boyz.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2007. Matahari dan Alam. Bina Aksara.
Jakarta.
Benyamin,
Lakitan. 1997. Klimatologi Dasar. Radja Grafindo Persada. Jakarta.
Gunawan Nawawi, Ir., MS. 2007. PENGANTAR KLIMATOLOGI PERTANIAN Dinas Pendidikan. Jakarta
Hanafiah,
Kemas Ali. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. PT. Radja Grifindo Persada.
Jakarta.
Handoko.
1994. Klimatologi Dasar. Pustaka Jaya. Bogor.
Kartasapoetra,
ddk. 2005. Teknologi Konservasi Tanah. Rineka jaya. Jakarta.
Kristanto,
Kensaku. 2002. Hidrologi Untuk Pertanian. PT. Pradya Paramita. Jakarta.
Lakitan B, 1994. Dasar-dasar
Klimatologi. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Sosrodorsono.
2006. Variasi Tanah. Rineka Jaya. Bogor.
Sunaryo,
2008. Tanah Gambut dan Solusinya. Pustaka
Ilmu. Tangerang.
WMO,
2006. Guide to Agricultural
Meteorological Practises. WMO. No 134, TP 61. Sec. World Met. Org. Geneva,
Switzerland
Tidak ada komentar:
Posting Komentar